MESIN TAK SEREMPAK (MESIN INDUKSI)
Umum.
Mesin listrik baik
arus searah maupun bolak balik terdiri dari generator dan motor sehingga untuk mesin tak serempak ini dapat
dibagi :
1. Generator Tak Serempak, sebagai pembangkit tenaga
listrik, akan tetapi jarang dipergunakan, kadang-kadang dipergunakan dalam pengreman regeneratif yakni bila motor tak serempak berputar melebihi kecepatan
sinkronnya maka secara otomatis motor bekerja sebagai generator dan berlangsung proses pengreman.
2. Motor Tak Serempak (motor asinkron atau motor induksi)
yang banyak dipergunakan
di pabrik, industri dan peralatan-peralatan
rumah tangga sebagai penggerak atau penghasil tenaga mekanis.
Motor induksi
dapat dibagi :
1. Berdasarkan
prinsip kerja :
a. Motor induksi rotor sangkar dan motor induksi rotor belitan (lihat gambar 5-1 dan 5-22).
b. Motor komutator seri, kompensasi, shunt dan repulsion.
2. Berdasarkan
arus dan tegangan :
a. Tiga
fase,
b. Satu
fase
3. Berdasarkan
kecepatan
a. Bervariasi
b. Bisa
di atur
4. Berdasarkan
struktur
a. Terbuka
b. Tertutup
c. Setengah
tertutup
d. Berventilasi
Motor Induksi Rotor Sangkar Tiga Phasa
Motor induksi Rotor Belitan Tiga Phasa
Konstruksi Motor Induksi.
Konstruksi motor induksi
terdiri dari :
1. Stator, bagian motor yang diam.
2. Rotor, bagian motor yang berputar.
3. Celah udara, adalah ruangan antara stator dan rotor.
Konstruksi stator (lihat gambar 5-3) terdiri
dari
a. Rumah stator dari besi tuang.
b. Inti
stator dari besi lunak atau
baja silikon.
c. Alur
dan gigi materialnya sama dengan inti, alur tempat meletakkan belitan.
d. Belitan
stator dari tembaga.
Belitan stator dirangkai untuk motor induksi tiga fase tetapi juga dapat dirangkai untuk motor induksi satu fase, disamping itu juga
dirangkai untuk jumlah kutub tertentu.
Gamabar 5-3 Stator Motor Induksi
Konstruksi rotor
a. Inti rotor bahannya sama dengan inti stator.
b. Alur
dan gigi materialnya sama dengan inti, alur tempat meletakkan belitan.
c. Belitan
rotor bahannya dari
tembaga, dari konstruksi lilitan akan memberikan dua macam rotor yakni :
i. Motor induksi dengan rotor sangkar atau rotor kurung.
ii. Motor induksi dengan rotor belitan.
d. Poros atau as.
Stator dan rotor membentuk rangkaian magnetis, berbentuk silindris
yang simetris dan diantaranya
terdapat celah udara. Celah udara antara stator dan rotor, kalau telalu luas maka efisiensi
mesin rendah, sebaliknya jika terlalu sempit menimbulkan kesukaran mekanis pada
mesin.
Prinsip Kerja Motor Induksi.
Prinsip kerja motor induksi
tiga fase berdasarkan induksi elektromagnetis, yakni bila belitan/kumparan stator diberi sumber tegangan bolak-balik 3 fase maka arus akan mengalir pada kumparan
tersebut, menimbulkan medan putar (garis-garis gaya fluks) yang berputar dengan kecepatan sinkron
dan akan mengikuti persamaan :
ns = 120 f / p
dengan :
Ns = Kecepatan
putar dari medan putar stator dalam rpm.
f = Frekuensi arus dan tegangan stator.
p = Banyaknya kutub.
Garis-garis gaya fluks dari stator tersebut yang berputar akan memotong penghantar-penghantar rotor sehingga pada penghantar-penghantar tersebut
timbul EMF (Elektro Motoris Force) atau GGL (Gaya Gerak Listrik) atau tegangan induksi.
Berhubung kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup maka pada kumparan tersebut mengalir
arus. Arus yang mengalir
pada penghantar rotor yang berada dalam medan magnit berputar dari stator, maka pada penghantar rotor tersebut timbul gaya-gaya yang berpasangan dan berlawanan arah, gaya tersebut
menimbulkan torsi yang cenderung
memutar rotomya, rotor akan
berputar dengan kecepatan putar (N1) mengikuti
putaran medan putar stator (N s).
SLIP (S).
Slip timbul karena perbedaan perputaran medan putar stator dan perputaran rotor.
berikut slip nya:
-Slip mutlak, dinyatakan oleh persamaan :
S
= Ns - N r
Frekufnsi Arus Rotor.
Pada waktu rotor masih diam maka frekuensi arus rotor sama dengan frckuensi arus stator (f). Waktu rotor berputar maka frekuensinya (f) akan dipengaruhi
oleh slip yang mengikuti persamaan:
F’ = s.
f
Tidak ada komentar:
Posting Komentar