Senin, 23 Mei 2016

Makalah Sistem SCADA (Supervisory Control And Data Acquissition)

SCADA
(SUPERVISORY CONTROL AND DATA ACQUISSITION)

1. Tujuan SCADA

Dengan adanya  SCADA sebagai sistem yang memonitor dan mengontrol sistem distribusi listrik diharapkan dapat mencapai beberapa tujuan yakni :
Ø  Mempercepat proses pemulihan supply tenaga listrik bagi konsumen yang tidak mengalami gangguan
Ø  Memperkecil kWh padam akibat gangguan atau pemadaman
Ø  Memantau performa jaringan untuk menyusun perbaikan atau pengembangan sistem jaringan 20 kV
Ø  Mengusahakan optimasi pembebanan jaringan 20 kV

2. Pengertian SCADA
Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) merupakan sistem pada tenaga listrik yang berfungsi mengawasi, mengendalikan dan mengakuisisi data listrik secara real time.
Sistem SCADA merupakan perpaduan antara sistem komputerisasi dan telekomunikasi. Media komunikasi yang umum digunakan adalah PLC (Power Line Carrier), fiber optik dan radio link. Pada awalnya radio link dan PLC banyak digunakan, terutama karena penggunaan PLC yang tidak memerlukan jaringan khusus namun cukup menggunakan saluran transmisi tenaga listrik yang ada dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi transmisi listrik. Namun pada perkembangannya penggunaan PLC mulai beralih ke fiber optik dikarenakan kecepatan bit persecond  yang jauh diatas PLC.

3. Fungsi SCADA
Scada berfungsi mengambil data dari pusat pembangkit dan gardu induk kemudian mengolah informasi yang diterima dan memberi reaksi yang ditimbulkan dari hasil pengolahan informasi. Secara umum fungsi SCADA yaitu:
1. Pengambilan dan penyampaian data
2. Proses monitoring
3. Fungsi control
4. Perhitungan dan pelaporan


Informasi pengukuran dan status indikasi dari sistem tenaga listrik dikumpulkan dengan menggunakan peralatan yang ditempatkan di pusat pembangkit dan gardu induk. Demikian juga fungsi kontrol dikirim dari pusat pengatur (Control Center) ke peralatan yang berada pada gardu induk dan pusat pembangkit. Penyampaian dan pemrosesan data dilakukan secara real time.
Beberapa istilah dalam sistem SCADA :
1. Telesignaling
       Telesignaling adalah pengambilan status peralatan tenaga listrik di Gardu Induk atau Pusat Pembangkit untuk dapat dimonitor di Pusat Pengatur, berupa sinyal Alarm dan Indikasi yang terhubung ke modul digital input pada RTU (Remote Terminal Unit). Sinyal Alarm memiliki satu keadaan , yaitu keadaan ON atau OFF. Sedangkan Indikasi memiliki dua keadaan, dimana satu keadaan tertutup (close) dan terbuka (open), seperti pada PMT, PMS rel, PMS line, dan PMS tanah.
2. Telecontrol
   Telecontrol adalah pengiriman perintah dari pusat pengatur (Control Center) ke    RTU (Remote Terminal Unit) untuk merubah status peralatan listrik.
3. Telemetering
     Telemetering adalah proses pengambilan besaran listrik yang terukur pada gardu induk atau pusat pembangkit untuk dapat dimonitor di pusat pengatur (Control Center)

4. Komponen Dasar SCADA
1.   Komponen-komponen pusat pengendalian, Control Centre, berupa computer-komputer;
2.   Komponen-komponen perangkat interface dengan rangkaian proses di gardu induk maupun di gardu distribusi seperti RTU, perangkat komunikasi, perangkat pekerjaan adaptasi dan perangkat-perangkat pencatu daya;
3.   Perangkat meter-meter dan terminal pelanggan untuk otomatsasi.
4.   Sarana telekomunikasi yang diperlukan untuk memungkinkan dua atau lebih terminal dapat saling berkomunikasi.

1. Control Centre
      Control centre merupakan bagian dari system pengendalian yang akan dibangun setelah gardu-gardu yang akan disupervisi disiapkan dan semua kebutuhan infrastruktur seperti sarana telekomunikasi dan bangunan-bangunan gardu induk dan lain-lain telah tersedia.
Pengembangan perangkat-perangkat RTU untuk keperluan gardu induk, gardu hubung dan gardu distribusi secara bertahap mengikuti perkembangan jaringan dengan tetap memperhatika keperluan dan urgensi dari setiap titik remote control. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan instalasi dari perencanaan system SCADA dapat dilaksanakan secara setahap demi setahap tanpa perlu melaksanakannya secara keseluruhan pada waktu yang sama terutama bila dipertimbangkan pelaksanaan otomatisasi pada bagian-bagian jaringan tertentu belum mendesak.
2.Perangkat-perangkat RTU
            Pada setiap pengimplementasian RTU untuk gardu induk maka semua jaringan out going dan incoming 20 kV serta semua jaringan transmisi 150 kV dan pembangkit-pembangkitnya harus dapat dipantau dan di-remote control baik status perlatan-peralatannya maupun besaran-besaran listriknya. Sedangkan pada gardu hubung semua pemutus-pemutus daya LBS harus dapat dimonitor dan di-remote control.
3.Perangkat-perangkat Meter Pelanggan Beserta Perangkat Interface
            Perlu dilakukan pengembangan dan penggantian meter yang dilengkapi dengan perangkat elektronik untuk memungkinkan dilaksanakannya komunikasi elektronis pelanggan dengan remote centre, pembacaan meter, remote control, dan lain sebagainya.
            Penerapan otomatisasi pelanggan tersebut akan dilaksanakan dengan terlebih dahulu pada jaringan spindle 20 kV yang banyak pelanggan-pelanggan besarnya dengan menggunakan sarana telekomunikasi distribution line carrier. Hal ini mengingat konfigurasi distribution line carrier yang tersambung pada suatu spindle akan dapat melayani semua pelanggan yang tersambung ke spindle tersebut dengan komunikasi broadcasting.

4.Sarana Penunjang
            Sarana penunjang seperti media komunikasi, catu-catu daya dan bangunan-bangunan merupakan bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari suatu system pengendalian tenaga listrik. Dengan studi yang konprehensif dan terpadu dapat dilakukan pengembangannya secara efektif dan setahap demi setahap mengikuti tahapan-tahapan pengintegrasian setiap gardu-gardu baru ke dalam system pusat pengendalian.

5.Penjadwalan Pengembangan
            Pada umumnya penjadwalan pengembangan SCADA mencakup beberapa langkah-langkah, yaitu :
o   Feasibility study
o   Proses alokasi dana
o   Penunjukan konsultan
o   Survey lapangan
o   Pembuatan tender dokumen
o   Tender proses
o   Penandatanganan kontrak
o   Implementasi
o   Test uji coba.
o    
5. Keuntungan-keuntungan Penerapan Sistem SCADA/EMS
            Secara umum keuntungan-keuntungan yang dapat kita peroleh dengan menerapkan system SCADA/EMS pada kelistrikan, yaitu:
  1. Dengan menggunakan system SCADA/EMS pada system kelsitrikan dapat diperoleh dengan system pengoperasian dengan organisasi yang lebih ramping dan sederhana. Pada prinsipnya, dengan adanya system SCADA/EMS system gardu induk tanpa orang seharusnya dapat dilakukan, dimana hal ini dapat mengurangi biaya-biaya yang cukup signifikan sebagai bahan pertimbangan dalam penerapan system SCADA.
  2. Keuntungan lain yang dapat diperoleh dari pengoperasian system kelistrikan dengan menggunakan system SCAD/EMS adalah system pengoperasian yang lebih ekonomis. Dengan menggunakan system SCADA/EMS system pengoperasian kelistrikan dapat menghemat keseluruhan biaya operasi, misalya dengan load forecast dan unit-unit komitmen yang lebih baik, optimasi rugi-rugi transmisi maupun pembangkit dan lain sebagainya yang secara keseluruhan akan mengoptimumkan sumber daya secara ekonomis.
  3. Peningkatan keandalan system. Factor-faktor pertimbangan pengimplementasian SCADA/EMS bukan hanya terdiri atas pertimbangan ekonomis semata-mata melainkan juga factor sekuriti dan keandalan. Sejauh ini diakui masih sulit menjelaskan keuntungan-keuntungan diatas secara kuantitatif dalam arti nilai ekonomis yang akan diperoleh bila system dilengkapi dengan SCADA/EMS. Biasanya bila terjadi gangguan serius yang menyebabkan pemadaman total (black out), baru akan terfikirkan betapa pentingnya sarana dan fasilitas yang dapat digunakan untuk membantu mengoperasikan dan menganalisa keandalan system. Dari berbagai pendapat disepakati keandalan system akan bisa dinaikkan mulai 20% hingga 50% bila system kelistrikan dioperasikan dengan system SCADA/EMS. Angka tersebut diharapkan akan semakin meningkat seiring dengan kemajuan fungsi-fungsi perangkat lunak aplikasi yang terus berkembang.